BERSAMA IAIN PONOROGO, KETUA STIT NURUSSALAM HADIRI WACANA ILMU ANTARA BANGSA DI UNIVERSITI SAINS MALAYSIA

UNIVERSITI SAINS MALAYSIA— Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nurussalam, Al Ustadz Mehdar Badrus Zaman, S.E., M.M. menghadiri wacana ilmu antarabangsa di Pengurusan Pembangunan Islam Universiti Sains Malaysia pada hari Selasa (30/5/2023). Kegiatan ini diisi oleh IAIN Ponorogo digelar di ruang pertemuan Islamic Development Management USM bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia USM. Pada kegiatan wacana ilmu ini, dipresentasikan beberapa conceptual paper dan hasil penelitian beberapa dosen IAIN Ponorogo, Dr. Iza Hanifuddin, Dr. Muhammad Thoyyib, Dr. Miftahul Huda, Dr. Aji Damanuri. Turut hadir pula pada kegiatan tersebut, Rektor IAIN Ponorogo, Dr. Evi Muafiah. Wacana ilmu yang dipaparkan oleh para presenter mengusung beberapa topik terkait pembangunan Islam, diantaranya fiqh muamalah, sistem wakaf, manajemen pendidikan islam dan kebudayaan

Al Ustadz Mehdar Badrus Zaman, S.E., M.M. turut memberikan komentar dalam sharing session tentang pengembangan wakaf di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa literatur wakaf di Indonesia, terkhusus di beberapa daerah, seperti Provinsi Sumatera Selatan masih sangat rendah. Masyarakat masih belum memiliki pandangan yang komprehensif tentang wakaf sehingga kebermanfaatannya belum maksimal sampai pada tahapan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil diskusi tentang hal ini mengarah pada tanggung jawab pendidikan tinggi dalam membumikan pengetahuan tentang wakaf, sampai pada tahapan corporate waqf yang produktif sehingga ada keberlangsungan hasil atau sustainable profit yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Prof. Dr. Muhammad Syukri Salleh, pengasas Pusat Kajian Pengurusan Pembangunan Islam USM, lebih lanjut memberikan komentar tentang wakaf, bahwa selain fokus pada profit yang dapat dirasakan secara langsung, kita juga tidak boleh abai untuk menekankan bahwa wakaf adalah investasi akhirat yang mendapat ganjaran dari Allah SWT. Disamping itu, beliau juga memberikan apresiasi atas seluruh pemaparan yang telah disampaikan dan memberikan tambahan agar kita sebagai peneliti muslim, berkiblat pada cara pandang Islam atau Islamic Worldview dan mengesampingkan teori barat termasuk dalam hal standarisasi internasional yang telah ditetapkan barat, karena sesungguhnya Islam memiliki potensi untuk membangun nilai dan kebudayaannya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *